Masihbanyak roman atau karya Nur Sutan Iskandar yang terbit setelah tahun 1933. misalnya Katak Hendak Jadi Lembu (1935), Neraka Dunia (1937), Dewi Rimba (1935), Cinta dan Kewajiban (1941), dan lain-lain. Sutan Takdir Alisjahbana Motor dan penggerak semangat gerakan Pujangga baru ialah Sutan Takdir Alisyahbana lahir di Natal 1908. Sejak ReformasiPeradaban: Membongkar Tabir Ketidaksetaraan di Indonesia dan Azerbaijan Namunsekarang puisi sudah mengalami perkembangan yang sangat pesat, dan juga puisi telah mengalami pemutakhiran dalam bentuk dan aturan-aturannya. Bila dulu puisi begitu terikat dengan bentuk, sekarang ini puisi telah menemukan kebebasannya dan tak memiliki aturan yang terlalu baku. ada juga beberapa puisi yang berbentuk prosa, seperti karya cash. Tim indoSastra Pencari Karya Sastra yang Bermutu Tinggi Sastra Angkatan Pujangga Baru, bentuk Puisi Karya Sutan Takdir Alisjahbana Ini adalah salah satu puisi yang diciptakan dengan rangkaian makna indah oleh STA, tentang keyakinan masa depan dan keagungan Tuhan, kata mengalir pasti dengan pola yang terencana apik Dari buku Tebaran Mega Waktu penulisan 26 April 1935 — Aku berdiri di tepi makam Suria pagi menyinari tanah, merah muda terpandang di mata Jiwaku mesra tunduk ke bawah Dalam hasrat bertemu muka, Melimpah mengalir kandungan rasa Dalam kami berhadap-hadapan menembus tanah yang tebal Kuangkat muka melihat sekitar Kuburan berjajar beratus-ratus, Tanah memerah, rumput merimbun, Pualam berjanji, kayu berlumut Sebagai kilat nyinar di kalbu Sebanyak it curahan duka, Sesering itu pilu menyayat, Air mata cucur ke bumi Wahai adik, berbaju putih Dalam tanah bukan sendiri! Dan meniaraplah jiwaku papa Di kaki Chalik yang esa Di depanMu dukaku duka dunia, Sedih kalbukuku sedih semesta Beta hanya duli di udara Hanyut mengikut dalam pawana Sejuk embun turun ke jiwa Dan di mata menerang sinar Originally posted 2012-10-20 201958. Republished by Blog Post Promoter

puisi aku dan tuhanku karya sutan takdir alisjahbana